Dismenorea (nyeri haid)

Harga :  Rp  35.000,-

  FORMAT PEMESANAN LEWAT SMS
Jenis Produk  & Jumlahnya#Nama#Alamat (RT/RW, Kel/ Kec, Kodepos)#No. HP
   KIRIM KE  0812 10 1 10 323

Baca detail produk ini lebih lanjut

Definisi

Nyeri haid atau yang dalam istilah medisnya disebut dismenore merupakan hal lumrah yang dialami hampir seluruh perempuan di dunia ketika menstruasi. Tingkat nyeri yang dialami bervariasi pada setiap perempuan. Ada yang tidak merasa sakit sama sekali, tapi ada juga yang merasa nyeri yang sangat hebat.

Penyebab

Ada berbagai macam teori yang menjelaskan mengapa wanita mengalami nyeri saat haid. Teori yang paling mendekati adalah yang menyatakan bahwa saat menjelang menstruasi, tubuh wanita suatu zat bernama prostaglandin. Salah satu fungsi zat ini adalah membuat dinding rahim berkontraksi dan pembuluh darah sekitarnya terjepit. Intensitas kontraksi ini berbeda-beda pada tiap individu dan bila berlebihan akan menimbulkan nyeri ketika menstruasi.

Selain itu, prostaglandin juga merangsang saraf nyeri di rahim sehingga menambah intensitas nyeri. Zat ini juga bekerja di seluruh tubuh, inilah yang menjelaskan mengapa ada gejala lain yang menyertai nyeri ketika menstruasi.

Jenis

Nyeri haid atau dismenore sendiri dibagi menjadi dua yaitu dismenore primer dan dismenore sekunder. Pembagian ini didasari atas penyebabnya. Apakah karena adanya kelainan pada rahim atau tidak.

Dismenore primer merupakan nyeri menstruasi yang bukan disebabkan oleh kelainan pada panggul dan daerah sekitarnya.  Serangan nyeri ini bisa bersifat hilang timbul atau menetap. Biasanya, nyeri terasa 24 jam sebelum menstruasi dan berakhir 24-36 jam setelah menstruasi berhenti. Dismenore ini terjadi sekitar 2 atau 3 tahun setelah menstruasi pertama dan mencapai klimaksnya pada saat wanita berusia 15- 25 tahun. Setelah itu, rasa nyeri akan menurun seiring bertambahnya usia dan menghilang dengan sendirinya ketika wanita melahirkan. Meskipun sakit, dismenore ini tidak berbahaya ataupun menyebabkan gangguan kesuburan.

Apabila dismenore terjadi ketika usia sudah melebihi 20 tahun, maka masuk dalam kategori dismenore sekunder. Kondisi ini biasanya berhubungan dengan kelainan yang berasal dari daerah panggul dan organ di dalamnya. Nyeri ini bisa terjadi seminggu sebelum menstruasi dimulai dan akan semakin kuat saat menstruasi. Nyeri ini akan hilang setelah dua hari atau lebih setelah menstruasi berhenti.

Untuk memastikan tipe dismenore, bisa dilakukan dengan pemeriksaan ginekologis. Berbagai perubahan seperti jumlah dan lama menstruasi, sakit ketika burhubungan seksual, serta bagian tubuh yang sakit dapat membantu pemeriksaan.

Penyebab

Banyak kondisi kelainan yang dapat menyebabkan dismenore sekunder. Misalnya, ketika seorang wanita terkena endometriosis, penyakit kandungan yang disebabkan tumbuhnya jaringan otot non-kanker sejenis tumor fibroid di luar rahim.

Infeksi rahim, polip rahim, ataupun tumor pada rahim juga bisa menyebabkan terjadinya dismenore sekunder.

 

Penanganan

Penanganan dismenorea bergantung dari jenisnya. Setelah mengetahui jenis dismenore, maka dapat dilakukan pengobatan yang tepat. Kebanyakan wanita dengan dismenore primer akan diberi obat anti peradangan bukan steroid (NSAD) yang menghambat produksi serta kerja prostaglandin.

Bisa juga dengan menggunakan obat penghilang rasa sakit seperti aspirin, ibuprofen, dan naproxenen yang banyak dijual bebas di pasaran. Meski obat ini dapat dibeli bebas, disarankan agar pasien berkonsultasi dulu dengan dokter.

Sedangkan dismenore sekunder ditangani dengan mengidentifikasi dan mengobati penyebabnya. Jika disebabkan oleh endometriosis, maka yang harus dilakukan adalah menangani endometriosisnya agar nyeri bisa dikurangi.

 

Alternatif
Tips mengatasi nyeri haid

  • Kompres dengan botol air hangat pada bagian yang terasa kram. Bisa di perut atau pinggang bagian belakang.
  • Mandi air hangat. Bisa juga ditambah aromaterapi untuk menenangkan diri.
  • Minum minuman hangat.
  • Konsumsi vitamin E, B6, atau minyak ikan. Di berbagai negara Eropa, telah dilakukan penelitian jika suplemen tersebut dapat mengurangi rasa sakit ketika menstruasi.
  • Menggosok-gosok perut atau pinggang yang sakit.
  • Ambil posisi menungging sehingga rahim tergantung ke bawah. Posisi ini dapat membantu relaksasi.
  • Tarik nafas dalam perlahan-lahan untuk relaksasi.
  • Minum obat penghilang rasa sakit. Yang harus diingat adalah obat ini sebaiknya digunakan berdasarkan pengawasan dokter.

Berbagai perubahan yang bisa dilakukan pada pola hidup

  • Kurangi konsumsi kopi.
  • Tidak merokok ataupun minum alkohol.
  • Kurangi konsumsi garam.
  • Perbanyak minum air putih.
  • Perbanyak konsumsi buah dan sayuran.
  • Perbanyak tidur. Kurang tidur dapat menyebabkan kelelahan sehingga lebih sensitif terhadap rasa sakit.
  • Perbanyak olahraga. Olahraga dapat meningkatkan produksi endorphin yang merupakan penawar sakit alami tubuh. Olahraga juga dapat mengurangi stres sehingga tidak langsung mengurangi rasa nyeri.  #sehatnews

Tentang lataghdhab
Herbal Shop Al-Khair | Mudah, Aman dan Amanah | Segala Kebaikan Obat Ada di Thibbun Nabawi dan Herbal Alami :: FORMAT PEMESANAN LEWAT SMS :: Jenis Produk, Jumlah#Nama#Alamat (RT/RW, Kel/ Kec, Kodepos)#No. HP#Bank KIRIM KE 081210110323. Barokallahu fykum

Tinggalkan komentar